­
­

Rinjani 6 - Ini Bukanlah Akhir

Setelah semalam kami singgah di danau, akhirnya perjalanan berikutnyapun dimulai. Tadi malam kami menyantap hidangan enak yakni ikan bakar yang kami peroleh dari tetangga sebelah. Tetangga sebelah kami terdiri dari ABG Lombok yang merayakan kelulusannya dengan naik Rinjani. Mereka sengaja membawa alat pancing agar bisa memperoleh ikan dengan mudah ketika di danau. Hasil pancingan mereka berlimpah ketika itu. Maka kamipun diberi beberapa ekor yang...

Continue Reading

Rinjani 5 - Antara Air Danau, Air Terjun dan Air Panas

Danau Segara Anak Setelah semalaman kami menenda di Pelawangan Sembalun. Hari ini kami siap untuk memulai perjalanan turun gunung. Setelah sarapan mie instan, sardine dan nasi setengah beras (Nasi bercampur beras karena kurang matang) kemudian kamipun segera berkemas untuk memulai perjalanan turun. Setelah berkemas berdoa, dan stretching pukul 9 pagi kita mulai menapaki jalan menuju Segara Anak, sebuah danau yang berada di lereng...

Continue Reading

Rinjani 4 - Summit 3726 mdpl

Sinar Mentari di Rinjani Malam ini saya harus tidur lebih cepat, pasalnya nanti pukul sebelas malam saya harus menghadapi "Summit Attack". Summit attack adalah moment paling utama bagi para pendaki. Pukul 9 malam saya sudah menggelar Sleeping back dan berbaring menatap atap tenda. Kami bertiga setenda, Saya, Adit, dan Pian malam itu tak bisa memejamkan mata. Pian yang tadi siang sempat hampir pingsan...

Continue Reading

Rinjani 3 - Tujuh Bukit Penyesalan

Sunrise di Pos 2 Badan terasa pegal, lantaran kemarin tidur diantara rerumputan dengan tonjolan-tonjalan yang tidak ergonomis sama sekali. Tentu saja tidak ergonomis, rupanya kami mendirikan tenda ditengah padang Savannah di antara tingginya ilalang dan tanah yang sangat tidak rata. Saya bergegas menunaikan sholat subuh sembari menunggu fajar menampakkan keelokannya. Pagi itu cuaca memang dingin. Saya sholat dengan berbalut kaos kaki dan sehelai...

Continue Reading

Rinjani 2 - Tanpa Porter Kita Bisa

Pagi di Sembalun Setelah semalam bergelimpangan diatas rumah panggung sembilan meter persegi, pagi buta kamipun harus segera bangun. Saya segera bangun pagi itu, takut kalau persediaan air untuk buang air dan mandi habis. Saat membuka pintu, dinginnya Sembalun langsung merasuk kedalam sweater yang saya pakai. Karena tak bisa menahan lagi, saya langsung beranjak ke kamar mandi dengan bantuan headlamp sebagai penerang jalan. Setelah...

Continue Reading

Rinjani 1 - Rumah panggung Sembalun

Trek Pendakian Rinjani Setelah perjalanan melelahkan dari Balikpapan menuju Lombok, saya masih harus menempuh perjalanan darat sekitar dua jam dari Bandara Internasional Lombok. Kami rombongan ber 12 datang dari Jakarta, Balikpapan dan Surabaya dengan berbagai moda transportasi. Tony dan WIdi datang dari Jakarta dengan pesawat, sementara Saya, Pian dan Riani datang dari Balikpapan dengan pesawat namun transit sejenak di Surabaya. Sementara Shelvi, Ivana,...

Continue Reading

Incredible India

Taj Mahal Agra Sedari SMP ibu saya gemar sekali menyaksikan film India. Mulai dari Kuch-Kuch Hota Hai hingga 3 Idiot. Mau tidak mau saya harus ikut menyukai Film Bollywood, lantaran televisi di rumah kami hanya ada 1 saja. Karena keseringan nonton saya jadi ingin bepergian kesana. Selain karena ingin menikmati keindahannya, saya juga ingin menikmati petualangan di negeri yang lebih semrawut dari Indonesia....

Continue Reading