Berfantasi di Phuket FantaSea

7:30:00 PM

Sawasdee Krab
Setelah booking tiket masuk seharga 1000 baht akhirnya saya pergi ke Phuket FantaSea. Kata tour agentnya sih, ini semacam theme park yang pertunjukan utamanya adalah culture show.
Setelah seharian di Phi-phi, malamnya saya harus pergi ke Phuket FantaSea. Jalan sedikit dari Hostel saya mencapai tempat penjemputan shuttle ke Kammala (tempat Phuket FantaSea). Perjalanan 1.5 jam dikarenakan shuttle harus menjemput beberapa orang di berbagai hotel. 

Sampai disana, bau menyengat seperti di  Beijing Zoo langsung tercium. Saya segera saja mengantri untuk menukarkan voucher yang diberikan tour agent dengan karcis pertunjukan.

Setelah mendapat tiket, tiba-tiba seseorang menyodorkan kamera pada saya dan berbicara dengan bahasa Cina. Setelah saya berkata dalam bahasa inggris bahwa saya tidak bisa berbahasa mandarin dia pun langsung bilang, "Can you take picture of me?" Dan saya mengiyakan sambil menggapai kamera DSLRnya.


Saya berkeliling Theme Park ini dan sambil menunggu pertunjukan dimulai. Pertunjukan akan dimulai pukul 10 malam. Dan berjalan 2 jam. Waktu masih menunjukkan pukul 9. Artinya saya punya 1 jam untuk mengitari theme park ini. 

Untungnya disini banyak sekali hiburan yang bisa dinikmati, namun kebanyakan adalah shopping. Sementara saat saya traveling, hal yang paling saya hindari dan harus saya benci adalah berbelanja. 

Berkeliling di tempat ini saya baru sadar bahwa tempat ini Thailand banget. Mulai dari penataan tempat, dekorasi hingga lagu-lagu yang diputar semuanya nuansa Thailand. Bahkan semua penjaga disini memakai pakaian adat thailand. Yang sedikit mencolok adalah sebuah toko yang menawarkan berfoto menggunakan pakaian tradisional. Toko itupun laris dikunjungi turis. Saya jadi berfikir seandainya itu ada di Indonesia pasti banyak sekali pakaian yang bisa digunakan, mengingat suku di Indonesia sangat banyak.

Phuket FantaSea
Tak lama kemudian suara meraung-raung dari Elephant House. Pengumuman tentang akan dimulainya pertunjukan berkumandang. Kami dipersilahkan masuk dan antrian sudah membludak. Ada sekitar 12 pintu yang kesemuanya penuh. Kita harus melewati beberapa tempat untuk melihat pertunjukan ini. Pertama kita harus lewat tempat penitipan kamera. Semua jenis kamera harus dititipkan. Dan tempat penitipan ini pun sangat berjejal dengan manusia. Sebelum masuk kita digeledah lagi. Memastikan tidak ada kamera yang masuk ruang pertunjukan. Hawa dingin langsung menyergap ketika saya masuk. Suara burung yang direkam langsung menyambut. Disana tampak sebuah panggung pertunjukan lebar dan kursi penonton yang berjubel, persis kursi penonton pertunjukan Konser musik. Lima menit kemudian diputarlah sebuah rekaman dalam 5 bahasa. Thailand, Inggris, Rusia, China, Jepang dan Korea. Yang intinya selamat datang di Phuket FantaSea. Anda tidak diperkenankan bla-bla-bla...

Sesaat kemudian semua lampu dimatikan. Dan didalam panggung ada siluet wayang kulit bundar. Mirip di Indonesia namun disini berbentuk bulat dan bermotif ditengahnya. Bercerita tentang sejarah kerajaan Siam.

Salah satu toko di Phuket FantaSea
Setelah itu mata kami langsung terbelalak ketika tirai yang tadi adalah layar untuk siluet wayang dibuka. Puluhan penari berbusana tradisional thailand dan tak lupa dengan koreografi apik beraksi diatas panggung. Menceritakan beberapa dewi yang sedang turun ke bumi. Beberapa penari terbang kesana kemari dengan bantuan seutas tali yang disematkan di punggungnya. Sebagian menari-nari dan tiba-tiba ada seorang lelaki membawa sebuah panah bertali berusaha menggapai mereka. Para dewi berhamburan terbang namun salah satu dewi tertangkap panah sang pria tadi.

Akhirnya sang pria jatuh cinta dengan dewi itu dan merekapun menikah. Kemudian ada seseorang pria jahat ingin merebut istri si pria kemudian pertarungan sengit pun dimulai. Efek petasan, kembang api, kebakaran, hingga laserpun disajikan. Si pria pun kalah karena kekuatannya terbatas, kemudian dia memanggil Gajahnya dan menungganginya kemudian melawan sosok jahat tadi. Kali ini Gajah yang beraksi. Belasan gajah menari mengikuti irama dan beraksi mengikuti cerita.

Singkatnya si pria tadi menjadi raja dan berhasil mengalahkan sosok jahat dengan bantuan gajah. 

Pertunjukan ini mirip pertunjukan sirkus. Dimana beberapa hewan seperti gajah, harimau, bebek, angsa, burung, ayam, kambing dan kerbaupun ikut ambil bagian. Lighting yang bagus. Serta akrobatik yang apik disusun dengan paduan modern dicampuri unsur budaya menjadikan pertunjukan ini menarik untuk ditonton. Saya jadi berfikir bagaimana kalau di Indonesia ada pertunjukan seperti ini, pasti teramat seru. Karena cerita rakyat di Indonesia sangat variatif.

You Might Also Like

0 komentar